Senin, 07 November 2011

Barcode untuk UKM





Perdagangan  era  sekarang  kian    mengalami  kemajuan  yang  sesuai  tuntutan  teknologi terkadang hal ini sulit untuk di kuti oleh para produsen/ pedagang yang berskala kecil/ menengah yang belum  mampu  membaca  kondisi  market  secara  luas  ,  seperti  halnya  perdagangan  retail/eceran  dan manajemen rantai-suplai (supply chain) modern sekarang ini mensyaratkan dimilikinya kode barcode untuk  setiap  item  barang  yang  masuk  ke  jalur  rantai-suplai  eceran  maupun  distribusi,  termasuk  mini market, toko swa-layan, apalagi ekspor.

Alasan  teknisnya  untuk  para  swa-layan  tersebut  adalah  keseragaman  dan  kemudahan pengelolaan inventori barang, mengingat barcode berlaku di lebih di 100 negara di dunia. Setiap nomor barcode  (resmi)  adalah  unik  dan  tidak  ada  duanya  di  seluruh  dunia.  Ia  menunjukkan  asal  muasal barang, dan dalam banyak hal menunjukkan bonafiditas perusahaan. Yang  diminta  oleh  alfamaret/indomaret  dan  lain-lain  retailer  adalah  barcode  resmi,  bukan barcode yang biasa dibuat sendiri untuk keperluan internal.
Dilema  yang  dihadapi  memang  relatif  mahalnya  biaya  pendaftaran  barcode  resmi  ini  (antara Rp.  5  -  12  juta-an  tergantung  besar  kecil  perusahaan).  

Namun  untuk  UKM  Rp.  4  jutaan. Beberapa UKM (yang benar-benar UKM) yang hanya punya 1 produk mensiasati mahalnya biaya ini dengan menggunakan "barcode bersama" (shared barcode) dimana sekelompok orang urunan biaya untuk  mendaftar  barcode  resmi  atas  nama  bersama  (misalnya  Koperasi  "ABC").   Alternatif  ini  bisa dipilih jika memang benar-benar tidak ada jalan lain dan untuk mereka yang benar-benar UKM, namun sangat tidak disarankan untuk UKM yang memang berencana ingin mandiri dan berkembang di masa depan dengan aneka produk-produk barunya.

Barcode  adalah  nomor  identifikasi  perusahaan  atas  produk-produknya.  Perusahaan-perusahaan  di  Indonesia  di dentifikasi  dengan  nomor  awal  899-  .  Tujuh  digit  berikut  adalah  nomor kunci perusahaan, dan tiga digit terakhir adalah nomor urut produk dari 001 dst hingga 999 yang dibuat sendiri oleh perusahaan. 

Produk    berbeda    harus     di dentifikasi dengan    nomor    urut    produk    yang     berbeda. Perbedaan produk bisa dilihat berdasarkan :

-     Nama/Jenis Produk yang berbeda
-     Ukuran/Berat kemasan yang berbeda
-     Rasa/Aroma yang berbeda
-     atau hal-hal lain yang dianggap berbeda sejauh relevan, misalnya warna 

Umumnya perbedaan-perbedaan di atas juga akan menimbulkan perbedaan Harga.

Jadi,  untuk  produk  dengan  salah  satu  atau  beberapa  perbedaan  di  atas,   diperlukan  nomor  barcode yang  berbeda.  Mengidentifikasi  produk  sendiri  adalah  langkah  pertama  dalam  mengaplikasikan barcode.  Jika  misalnya  ada  1  (satu)   produk  yang  sama  dengan  5  jenis/ukuran  berbeda  (yang kemungkinan  besar  harganya  juga  berbeda)  berarti  diperlukan  5  nomor  barcode,  ini  untuk memudahkan pengidentifikasian pada saat produk masuk ke jalur distribusi atau retail (supply-chain).

Bayangkan  anda  adalah  seorang  kasir  di  toko  swalayan.  Untuk  memunculkan harga barang di  layar komputer  kasir  sehingga  anda  dapat  menjumlah  secara  total  barang  belanjaan,  anda  perlu  berhasil memindai  (men-scan)  nomor  barcode  yang  tertera  pada  kemasan  produk,  sehingga  harga  dan keterangan tentang item produk muncul di layar komputer kasir. Nah, nomor ini harus unik dan tidak boleh/tidak mungkin sama dengan nomor barcode produk lain. Itulah sebabnya sebabnya dunia retail dan swalayan di seluruh dunia  selalu mensyaratkan adanya nomor barcode yang sah dan unik untuk setiap barang yang masuk ke inventorinya.

Apabila  ada  UKM-UKM  binaan  yang  bermaksud  untuk  mendapatkan  barcode  resmi,  yang  harus mereka persiapkan adalah:

1.   Buat Daftar Identifikasi Produk-produk mereka berdasarkan hal-hal tersebut di atas  
       atau hal-hal lain yang dianggap berbeda

2.   Menyiapkan fotokopi dokumen-dokumen perusahaan:
-     Fotokopi SIUP
-     Fotokopi NPWP(perusahaan/perorangan)



-     Fotokopi surat keterangan pengusaha kena pajak (PKP)
-     Fotokopi Akte pendirian perusahaan (dari notaris)
-     Fotokopi TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
-     Fotokopi KTP pimpinan perusahaan / penanggungjawab
-     Dan untuk produk makanan, minuman, kosmetik dan obat-obatan harus 
      melampirkan izin depkes (SP/MD)

* Apabila ada surat-surat yang masih dalam proses atau belum dibuat, mohon dibuatkan surat  keterangan  dalam  kop  surat  perusahaan  bahwa  izin-izin  tersebut  masih  dalam proses pengurusan, agar proses pendaftaran dapat terus berjalan.

3.   Mengisi  data-data  pada  Formulir  Pendaftaran  di  website  Pengurusan Barcode.com.  
      Lihat  e-mail balasan kami berisi Invoice Tagihan 1 pada Inbox e-mail anda.

4.   Lakukan Pembayaran Invoice Tagihan 1 (Untuk Biaya Pengurusan dan Penunjukkan 
      Kuasa) melalui Bank Transfer BCA.

5.   Setelah  pembayaran  dilakukan,  kami  akan  mengirimkan  Formulir  Pendaftaran,  Perjanjian
Keanggotaan, Form Surat Kuasa, Aplikasi Film Master untuk ditanda-tangani pemohon di atas
meterai Rp. 6000 dan dikembalikan melalui pos kepada kami.

6.   Permohonan  Pendaftaran  akan  diperiksa  formalitasnya,  apabila  disetujui  akan  dikeluarkan
Invoice  Tahap  2  untuk  Biaya  Pendaftaran  (Dibayar  sekali),  Biaya  Keanggotaan (Dibayar  per
tahun),  dan  Biaya  Nomor  (Dibayar  per  tiga  tahun).  Invoice  ini  akan  dikirimkan  kepada Pemohon untuk diselesaikan pembayarannya. Mohon memperhatikan bahwa nomor barcode tidak akan diterbitkan apabila seluruh biaya belum dibayarkan.

7.   Apabila permohonan ditolak, biaya Tahap 1 dikembalikan 100% kepada Pemohon.

Setelah  barcode  diterima,  anggota  dapat  meminta  dibuatkan  film  master  untuk  dicetak  di  atas
kemasan  produk  (dengan  biaya  tambahan).  Atau  bisa  juga  menggunakan  jasa  percetakan  yang
mereka percaya di daerah masing-masing yang memiliki kemampuan untuk mencetak barcode.

Fasilitas-fasilitas yang didapatkan setelah menjadi anggota antara lain;
-     Sistim Penomoran Barcode
-     Pelatihan gratis bagi member baru GS1 Indonesia untuk 1 orang
-     Seminar
-     GS1 Indonesia News / buletin
-     GS1 System Consultation
-     Registration Online
-     Print Out Barcode
-     Check Digit
-     Product of The Month
-     Web page
-     GEPIR

Pendaftaran ini tidak per-produk tetapi per-perusahaan,setiap perusahaan yang mendaftar menjadi
anggota, kami alokasikan sebanyak 1000 nomor (tidak kami berikan sekaligus diawal, tetapi kami
maintenance sesuai dengan kebutuhan perusahaan)
Barcode  yang  para  UKM  dapatkan  bersifat  global,  dapat  terbaca  diseluruh  dunia.  Untuk  proses
pengurusan barcode makan waktu kurang-lebih 14 hari kerja

setelah aplikasi kami terima lengkap dengan persyaratannya.
Apabila masih ada yang ingin ditanyakan, silahkan menghubungi alamat web dibawah ini.

Sumber :
PengurusanBarcode.com
Jl. Raya Hankam No. 326 Depan Bulog 2
Pondok Melati RT001/005
Bekasi 17113
HP: 0812 1087 689
E-mail: pengurusanbarcode@gmail.com
URL: http://www.PengurusanBarcode.com

4 komentar:

  1. Trimakasih, infonya sangat membantu..

    BalasHapus
  2. ribet amir ya....mau buka usaha.

    BalasHapus
  3. Hasil laba dan progres belum tentu untung ruginya udh bikin ribet di awal......aturan oh aturan.

    BalasHapus